MAKNA UCAPAN BAHASA ARAB VERSI INDONESIA DAN ARAB
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,
teman-teman.
Bagaimana kabar kalian?
Semoga selalu sehat dan dalam perlindungan
Allah SWT.
Kali
ini saya akan memberikan informasi kepada teman-teman mengenai “Makna Ucapan
Bahasa Arab versi Indonesia dan Arab”.
Pasti
kalian pernah dengar kan? Kalau di lingkungan rumah, sekolah, atau kerja kalau
orang-orang yang sering di masjid pasti dipanggil “Ukhti”, bagi perempuan dan
“Akhi”, bagi laki-laki.
Siapa
sih yang dulu sampai sekarang sering menganggap hal seperti itu, jadi setiap
kali melihat Mas-Mas di depan masjid gitu pasti bisik-bisik sama teman, “Hei
ada Akhi...Ada Akhi.”
Kalau tidak begitu, kalau ada teman yang
MaaSyaaAllah sering ke masjid, pasti teman laki-laki sering bilang,
“Ukhti...ukhti.”
Mungkin semuanya sering mengalami hal seperti
itu kan?
YUK!!
Maka
dari itu, kita harus belajar Bahasa Arab supaya lebih mengerti, bahwa yang
sering kita ucapkan itu sebenarnya maknanya berbeda dengan arti di Bahasa Arab
sesungguhnya.
....
Langsung
ke inti ya :D Ini beberapa ucapan yang sering kita ucapkan sebagai orang awam,
yang ternyata BERBEDA MAKNA dengan Bahasa Arab sesungguhnya.
1.
Ukhti ( أُخْتِي )
Ukhti itu berasal dari gabungan kata أُخْتٌ +
أَنَا
أُخْتٌ (Ukhtun) : memiliki makna SAUDARA PEREMPUAN
أَنَا (Anaa) : memiliki makna SAYA (dengan kata ganti
milik menjadi ي ‘ya’)
Jadi
makna keseluruhannya adalah Saudara Perempuan(nya) saya.
·
Kalau dalam
Bahasa Arab, أُخْتِي bisa diucapkan untuk saudara
kandung perempuan, sepupu perempuan, teman yang sudah kita anggap saudara,
saudara muslimah, serta lain sebagainya.
·
Sedangkan, di
Indonesia kata “Ukhti” biasanya diberikan kepada para perempuan yang sholeha
dan sering di masjid.
2.
Akhi ( ( أَخِي
Akhi itu berasal
dari gabungan kata juga أَخٌ + أَنَا
أَخٌ) Akhun) : memiliki makna SAUDARA LAKI-LAKI
أَنَا (Anaa) :
memiliki makna SAYA
(dengan kata ganti milik menjadi ي ‘ya’)
Jadi makna keseluruhannya adalah Saudara
Laki-laki(nya) saya.
·
Kalau dalam
Bahasa Arab, أَخِيbisa diucapkan untuk saudara
kandung laki-laki, sepupu laki-laki, teman yang sudah kita anggap saudara,
saudara muslim, serta lain sebagainya.
·
Sedangkan di
Indonesia, panggilan “Akhi” untuk laki-laki sholeh yang sering ke masjid.
3.
أُسْتَاذٌ وَ أُسْتَاذَةٌ (Ustadz dan Ustadzah)
Apa yang kalian pikir mengenai kata “Ustadz”
dan “Ustadzah” ?
Pasti
yang kalian pikirkan adalah tentang seorang guru ngaji di Musholla, Masjid,
Taman Pendidikan Al-Qur’an, serta lain sebagainya, karena itu salah satu
pemikiran saya selama ini juga.
Tetapi,
ternyata SALAH! Tidak hanya guru ngaji yang kita sebut dengan sebutan “Ustadz
dan Ustadzah”, bahkan dosen-dosen di jurusan Bahasa Arab sering dipanggil
“Ustadz” maupun “Ustadzah” oleh mahasiswa dan mahasiswinya.
Jadi,
bagi teman-teman yang masuk jurusan kuliah Agama. Dan teman-teman kalian suka
bilang “Hei, Ustadz.” Atau “Halo, Ustadzah.”
Dan
kalian berpikir, “Masa aku kuliah jurusan ini kalau lulus jadi guru ngaji atau
guru Madrasah Ibtidaiyah.” Yang notabenenya guru sekolahnya juga jadi guru
ngajinya.
Ubah pandangan kalian mengenai itu!!
Dalam terjemahan kamus Al-Maany Online,
Ustadz dan Ustadzah artinya Guru Besar, Guru, Master.
Jadi,
Positive Thinking saja. Mungkin teman kalian menginginkan kalau kalian menjadi
seorang Guru Besar (Dosen, Profesor, serta lain sebagainya) yang mengamalkan
ilmu dan memanfaatkan ilmunya untuk orang lain. Supaya berkah. Dan kalaupun
menjadi guru ngaji, setidaknya ilmu lain selain ngaji bisa disalurkan kepada
murid-muridnya. Asal ikhlas.
4. أُمِّي وَ
أَبِي (Ummi dan Abi)
Biasanya orang yang dipanggil
“Ummi” atau “Abi” identik orang yang sudah melaksanakan ibadah haji. Anak-anak
mereka yang awalnya memanggil “Ayah dan Ibu” bertransformasi menjadi “Abi dan
Ummi”.
Padahal tidak apa-apa loh kalau
seumpama orangtua kamu belum naik haji, dan kamu ingin memanggil mereka “Abi
dan Ummi”. Karena, dalam Bahasa Arab sendiri arti dari :
© أُمِّي : Ibu saya
Gabungan kata dari أَمٌّ + أَنَا
© أَبِي : Ayah saya
Gabungan kata dari أَبٌ + أَنَا
Jadi kalau kalian ingin memanggil “Ummi dan
Abi” pada orangtua kalian, meskipun mereka belum naik haji “NO PROBLEM GAIS”.
Kalau tetangga
atau teman kalian tanya, “Kan ortumu belum haji?”
Bilang saja sambil menyungging senyum
manis, “Ummi dan Abi itu panggilan seperti Ayah dan Ibu tapi versi Bahasa Arab.
Meskipun saya panggil ortu Ummi dan Abi tidak apa-apa kan? Mungkin saja mereka
bedua InsyaAllah akan naik haji suatu hari nanti.”
§ Sssttt... Yang paling lucu itu, kalau kita
manggil orangtua teman.
Contoh : “Maaf, ini Ummi nya Zainab ya??”
Kedengarannya
biasa saja kan??
Coba kalau
diartikan, “Maaf, ini ibu saya nya Zainab ya??”
5. عَفْوًا (Afwan)
Zainab : Syukron ya Ukhti.
Fatimah : Afwan.
Pasti sudah banyak yang tahu
arti “SYUKRON” adalah Terima Kasih. Dan “AFWAN” adalah Maaf.
Kok bisa sih,
kita bilang “Terima Kasih” tapi malah dijawab “Maaf”?
Jadi, Maksud Afwan itu adalah
Maaf (semua itu atas izin Allah SWT). Kita menjawab Afwan itu karena kita
menundukkan diri kita agar tidak sombong, kalau apapun yang kita lakukan untuk
orang itu tidak lain karena Atas Izin Allah SWT. Kalau tidak karena Izin Allah
SWT, mungkin kita tidak bisa membantu orang tersebut.
...
Hmmm, apa lagi
ya?
Sepertinya ini dulu yang bisa
aku informasikan ke teman-teman. Semoga
dengan ini, kita bisa sedikit paham mengenai kesalahan yang dulu kita lakukan. Kalau
ada kritik dan saran bisa kalian tulis di kolom komen yaa.. Mungkin kita bisa
berbagi pengalaman dan ilmu, Insyaa Allah.
Setelah gelap
ada cahaya
Cahaya terang
menyilaukan insan
Sekian dulu
tulisan saya
Semoga bertemu
ditulisan lain
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh
Dari : Pengalaman Awal Kuliah
Komentar
Posting Komentar